Senin, 26 Desember 2011


Asyiknya bermain Paralayang di Kota Batu

apakah yang anda pikirkan jika kita diberi sepasang sayap terbang layaknya seekor burung? haha..haaa...tentunya kita akan terbang setingi mungkin dan menjelajahi kota atau desa satu dengan yang lain sekehendak hati kita tanpa memikirkan kenaikan bahan bakar mesin. Jauh sebelum ditemukannya pesawat terbang sejak jaman dulu orang sudah berlomba-lomba untuk bisa terbang seperti burung. mulai dari alat terbang model sederhana hingga yang digerakkan secara mekanik kesemuanya terilhami oleh sayap seekor burung hal ini karena sayap burung memang dirancang secara detail dari sisi aerodinamisnya. jika anda sering bepergian dengan menggunakan pesawat terbang mungkin saat diatas pesawat sering ada merasakan adanya turbulensi ataupun saat terjadi goncangan ketika melintasi segumpalan awan.

hal ini tentunya tidak mengenakkan karena sensasi terbang sedikit terganggu, namun itulah resiko terbang pada ketinggian tertentu. akan tetapi jika anda ingin merasakan benar-benar terbang seperti seekor burung yang murni memanfaatkan aliran udara alami maka tidak salahnya anda mencoba sensasi terbang layaknya seekor burung yaitu dengan memakai model paralayang ataupun gantole atau semacamnya. anda akan benar-benar merasakan terbang dalam keheningan dan hembusan angin yang lembut jauh berbeda dengan terbang dengan sebuah pesawat yang terganggu suara mesin dan hal-hal lainnya. hal itu seperti yang pernah saya coba beberapa waktu lalu ketika berada kota batu malang jawa timur. awalnya tidak terpikirkan untuk main olahraga satu ini tetapi karena kebetulan hari minggu itu tidak ada acara maka saya coba mencari kegiatan agar tidak jenuh setelah training seharian. terlintas untuk mencoba olah raga paralayang karena setahuku di kota batu malang ada tempat olah raga ini yang kebetulan kota batu tidak jauh perjalanan dengan kota surabaya tempat training kerja saya. setibanya di kota batu bersama seorang teman saya langsung menuju tempat penyewaan sekaligus sekolah paralayang. berbekal tanya kami akhirnya dengan susah sampai di tempat base camp paralayang kota batu. saya memutuskan untuk mengambil cara tandem( terbang secara bersamaan dengan seorang instruktur) karena cara ini lebih sering dipakai oleh pemula seperti saya. waktu itu saya ditemani dengan instruktur panggilannya mas moy. base camp paralayang ternyata ada dua titik. pertama titik penerjunan yang letaknya atas bukit dan yang kedua titik landasan berupa tanah lapang yang letaknya di bawah bukit. setelah biefing dan sedikit aturan main dijelaskan oleh instruktur kami akhirnya berangkat naik ke atas bukit tempat base camp penerjunan. yah,,lumayan jauh dan jalan yang terjal kita sampai base camp. sepanjang perjalanan saya bertanya-tanya seputar paralayang. ternyata mas moy adalah seorang pemain paralayang yang senior di batu bahkan bisa dikata dia yang perintis olah raga paralayang di kota batu ini bahkan sering pula beliau diundang oleh perkumpulan2 paralayang dikota lain sekitar semisal semarang, solo, dan kota2 di jawa timur. yang perlu diperhatikan jika suatu tempat dapat dan bagus dijadikan lokasi paralayang adalah bentuk bukit dan arah hadap bukit terhadap angin. bukit yang bagus tentunya bukit yang mempunyai bentuk lapang diatasnya kemudian melandai pada lerengnya, sedangkan arah hadap bukit yang cocok untuk paralayang adalah bukit yang arah hadapnya berlawanan dengan arah angin. semisal angin dari arah timur kebarat maka arah hadap bukit yang bagus adalah menghadap ke timur. karena arah angin diatas bukit adalah tetap. namanya juga senior tentu mas moy mampu segalanya yang berhubungan paralayang mulai membaca arah angin hingga jenis angin apa yang muncul mengiringi bentuk2 awan. bener-bener pintar...waktu itu awan di langit nampak agak hitam dan bergumpal. dia bilang kepada saya kita akan terbang menunggu awan tebal ini berlalu pas awan putih tipis dibelakangnya ada diatas kita. memang benar saat awan tebal diatas kita angin kencang sekali dan tak beraturan hampir-hampir takut terbang saya..hehe.., akan tetapi setelah awan tebal berlalu dan tipis dan putih angin sangat bersahabat dan tenang, saat itulah kita mulai mengembangkan parasut kita dan akhirnya.. TERBANGGG.... sungguh pemandangan yang mengasyikan kota batu dilihat dari atas seperti burung. tak lupa moment asyik ini aku abadikan melalui digital kamera hingga tak terasa jeprat jepretnya mas moy sampai bilang:" jangan terlalu asyik berfoto ria nanti ga bisa menikmati pemandangan...". haha,, thanks mas moy sudah diingatkan.. setelah beberapa menit sekitar 30 menit akhirnya kita mendarat di base camp landasan. wahhh.. moment terbang yang mengasikkan..
thanks mas moy ,,,, jadi pengen main paralayang lagi...

qolbskita

2 komentar: