Rabu, 09 September 2009

Dan Ramadhan Pun Hendak Berlalu

Tidak terasa kita dalam menjalankan ibadah Siam/puasa sudah memasuki sepertiga terakhir. Seperti kita ketahui bersama sepertiga terakhir dalam bulan ramadhan adalah pembebasan kita dari api neraka. akan tetapi marilah kita melihat kedalam diri kita apakah dalam waktu saat-saat terakhir bulan penuh barokah ini semangat kita dalam menjalankan siam ataupun ibadah lainya masih antusias? atau justru malah sebaliknya?
tidak dipungkiri kebanyakan apa yang terjadi dalam masyarakat kita ketika mendekati hari raya idul fitri atau yang lebih dikenal dengan istilah lebaran masyarakat muslim kita lebih cenderung untuk lebih mempersiapkan dengan sebaik-baiknya untuk menghadapi lebaran yang akan segera tiba. tak heran banyak kita jumpai fenomena dimall-mall penuh sesak orang yang berbelanja, mereka banyak menghabiskan waktu dan uang untuk persiapan lebaran nanti hingga mereka lupa bahwa saat akhir ramadhan adalah saat terpenting dalam rangkaian ibadah ramadhan sebab pada saat akhir-akhir inilah kita diharapkan untuk lebih meningkatkan amal kita karena dalam sepertiga akhir ramadhan inilah saat dimana "Lailatul Qadr" hadir. keadaan ini sangat kontras dengan yang terjadi di masjidil haram dimana saat akhir ramadhan aktifitas ibadah menjadi jauh lebih tinggi dibanding awal-awal ramadhan. yah... memang kita tidak bisa menyamakan tempat dimana kita tinggal dengan tempat suci umat islam tersebut. tetapi setidaknya semangat untuk menghidupkan akhir ramadhan haruslah tidak kalah dengan semangat mereka. semangat inilah yang hendaknya kita tiru untuk dapat kita lakukan pada ramadhan kali ini. melalui tulisan ini penulis ingin mengajak agar bisa memanfaatkan sisa ramadhan kali ini.
apa yang harus kita lakukan untuk bisa memanfaatkan akhir ramadhan dan meraih malam lailatul qadr?
Lailatul qadr juga dikenal dengan malam seribu bulan adalah satu malam yang begitu agung bagi umat muslim karena pada malam lailatul qadr keutamaannya lebih baik dari pada seribu bulan, seperti yang diberitakan dalam Alquran surah Al Qadr. pada malam itu turun malaikat dengan membawa urusan yang berkenaan dengan segala urusan manusia satu tahun yang akan datang. Subhanallah...inilah salah satu Rahman dan Rahimnya Allah yang diperuntukkan untuk umat Rosullullah SAW yang tidak diberikan pada umat-umat terdahulunya.
salah satu yang menjadi perbincangan yang pernah saya dengar bahwa bila kita berbuat baik, dzikir, sholawat dan kebetulan bisa bertepatan dengan hadirnya malam mulia tersebut secara otomatis nilainya sama dengan kita melakukan hal yang sama senilai seribu bulan pada bulan-bulan lain tak terpengaruh apakah orang tersebut memang berniat mencari atau tidak? mungkinkah hal ini?
menilik dari apa yang Rosullullah lakukan menjelang akhir ramadhan sangatlah berbeda dengan asumsi diatas sebab dalam meraih lailatul qadr Rosullullah mencontohkan adanya usaha nyata dan niat yang disengaja.
i'tikaf
apabila telah datang sepuluh akhir ramadhan rosullullah biasa menghabiskan harinya untuk beri'tikaf didalam masjid. i'tikaf bisa berarti berdiam diri di dalam masjid. tidak dinamakan i'tikaf jika seseorang berdiam diri dalam masjid tetapi dia melakukan hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan ibadah semisal membicarakan soal bisnis, bergosip, dll. beliau tidak akan keluar masjid hngga akhir ramadhan. beliau hanya akan keluar hanya jika untuk keperluan pribadi semisal untuk urusan kebelakang, selebihnya seluruh aktiftasnya berhubungan dengan ibadah. jadi dengan kata lain meraih lailatul qadr adalah dengan kesengajaan dan dengan niat bukan dengan ketidaksengajaan. Rosullullah memberikan isyarat jikalau kedatangan malam mulai tesebut turun pada malam-malam ganjil dari sepuluh terakhir dari bulan ramadhan. meskipun ada riwayat yang menceritakan kedatangannya pada seluruh malam-malam akhir ramadhan dalam arti tidak ganjil ataupun genap. adapula riwayat yang menceritakan bahwa turunnya malam mulia terjadi pada malam ke 27 dari ramadhan. dari semua riwayat tidaklah salah jika kita yang memang sangat berharap untuk bisa bertemu dengan lailatul qadr memanfaatkan setiap malam akhir ramadhan jika kita memang mampu.
dimana kita bisa melakukan i'tikaf?
i'tikaf berdiam diri yang hanya bisa dilakukan didalam masjid, jadi syarat utama i'tikaf adalah berada dalam masjid. tidak dibenarkan kita beri'tikaf didalam rumah. lebih baik jika i'tikaf dilakukan pada masjid terbesar yang ada disekelilingmu. dalam beri'tikaf kita bisa membaca alquran, bedzikir, atau hanya sekedar bermuasabah.
apakah ada tanda yang bisa kita lihat dari hadirnya lailatul qadr?
terdapat riwayat yang menjelaskan tanda-tanda dari datangnya malam lailatul qadr diantaranya dari ubbay ra bahwa rosullullah bersabda: pada pagi hari yang mengikuti datangnya lailatul qadr matahari terbit tanpa bersinar seolah-olah sebuah piring yang berwarna kekuning-kuningan hingga matahari naik ( HR muslim, abu dawud, at turmudhi, ibn majah). dari ibnu abbas ra rosullullah bersabda: malam lailatul qadr adalah terasa damai dan menyenangkan, tidak panas ataupun dingin, matahari terbit dipagi harinya menjadi lemah dan merah.( HR At-tayalisa, ibn kuzaimah,al bazaar dengan isnad hasan)
demikianlah beberapa hal yang berhubungan sepuluh akhir dari bulan ramadhan,marilah kita manfaatkan sisa ramadhan ini dengan benar-benar melalukan i'tikaf seperti yang rosullullah contohkan serta memohon agar dimudahkan dalam menjalankan ibadah kepadaNya serta berharap ampunanNya, yang barang kali ini adalah ramadhan terakhir yang akan kita jalani.

by
qolbskita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar