Rabu, 02 September 2009

Cinta Diantara Logika Akal dan Suara Hati

Seiring sejalan berlalunya waktu
Benih cinta tumbuh didalam hati
Berbekal sebuah harapan yang menunggu
Tak igin mati, dengan kerinduan, benih kusirami

Segalanya terbuka atas tabir yang melingkupi
Dari sang pujaan yang memang telah termiliki
Tapi lazim hati bukan wadah tak berlogika
Juga lazim akal bukan wadah tak berperasa

Dengarlah wahai pujaan yang senantiasa hidup dalam gelapnya hati
Adalah kebanggaanku jika hati ini dapat mencinta karenamu
Jika meski tak mungkin dirimu kan kumiliki
Sebab kerinduanku takkan lekang oleh waktu

Hingga terdengar genderang di padang Kurusetra
Tak mungkin terelak bagi Pandawa dan Kurawa
Akalku berkata tak mungkin bagimu atas Dia
Hatiku berkata Dia adalah milikku walau aku harus meleleh karenanya


by
qolbskita, 11 Ramadhan 1430 H











Tidak ada komentar:

Posting Komentar