Jumat, 15 Januari 2010




ANTARA AQIDAH DAN HAM

Belum luntur dari ingatan kita tentang salah satu aliran yang hangat dibicarakan masyakat indonesia yaitu aliran Ahmadiah muncul lagi kepermukaan sebuah aliran yang menamakan dirinya "Surga Eden". Sebuah aliran yang berkembang di sebuah dusun di kota Cirebon yang dipimpin oleh Ahmad tantowi. didalam aliran ini pemimpin/pemuka aliran surga eden boleh menggauli semua wanita yang menjadi pengikutnya bahkan saat seorang wanita ingin menjadi anggota wakil melakukan hubungan badan dengan sang pemimpin, aliran yang terkesan mengumbar nafsu syahwat belaka, nau'zubillah!! aneh bukan..? yah itulah potret buram kondisi spiritualisme masyarakat indonesia yang dengan mudah mendirikan aliran menurut sekehendaknya sendiri yang membuat hati kita miris, kenapa tidak! ada sebuah aliran yang membolehkan berhubungan badan tanpa adanya akad nikah. sedangkan didalam islam diperbolehkan berhubungan badan antara lawan jenis jika dan hanya jika harus disertai dengan adanya proses akad nikah hal ini memberitahukan pada kita semua bahwa nikah adalah sesuatu yang benar-benar sakral dan harus disakralkan. bercermin dari kasus ahmadiah yang sampai sekarang belum juga selesai sebab aliran ini masih belum dibubarkan juga maka perlu adanya sebuah pencegahan agar tidak adalagi aliran aliran lain semacamnya setelah ini. memang benar adanya jika sudah ada undang-undang yang mengatur hal ini diantaranya penodaan atas satu agama tetapi pelaksanaannya belum bisa mencegah akan lahirnya aliran sempalan dari sebuah agama yang sudah ada dan diakui di negara indonesia dalam hal ini agama islam sebab kebanyakan dari aliran sesat merupakan gubahan dari agama islamsebut saja: kerajaan tuhannya Lia Eden , ahmad musadek dll. bagaimana Akidah islam dan HAM menjawab hal ini:

Akidah Islam
didalam akidah islam jelas sekali bahwa islam adalah agama yang paripurna yang Alloh SWT turunkan kepada Rosullullah melalai Alquran dan dicontohkan lewat kehidupan keseharian dari rosullullah melalui sunnahnya. jadi selain dari itu semua adalah diluar islam. itulah sebabnya MUI dan organisasi islam lainnya berjuang mati-matian untuk menjaga agar akidah islam jangan sampai ternoda oleh campurtangan pihak lain dan juga campurtangan nafsu dari seseorang yang kemudian dengan pengaruhnya dia merekrut pengikut dan mendirikan aliran baru. itulah mengapa FPI getol menuntut agar ahmadiah dibubarkan karena sudah menyimpang dari mainstream islam yang bisa juga dikatakan telah menodai ajaran islam. akan tetapi apa kenyataannya? ahmadiah sampai sekarang masih eksis tetapi dilarang dalam penyebarannya bahkan terkesan dilindungi lalu apa gunanya undang-undang yang telah ada? sebenarnya permasalahaannya akan selesai jika ahmadiah mendirikan agama baru tanpa dengan memakai "ISLAM" seperti yang dijelaskan MUI dan pemerintah harus membuat keputusan baru tentang adanya agama baru yang diakui negara ini disamping yang sudah ada. inilah perjuangan yang perlu kita dukung sebagai ummat islam yang ingin tetap menjaga akidahnya.

HAM
lain cerita dengan akidah islam lain pula dengan HAM jika berbicara. melihat fenomena bermunculannya berbagai aliran sesat ini mereka malah berbalik mendukungnya dan berjuang matimatian membelanya. lihatlah apa yang terjadi pada kasus MONAS antara FPI dan AKBB. bagaimanapun juga kekerasan yang dilakukan FPI tidak dibenarkan akan tetapi tidak juga disalahkan sepenuhnya sebab mereka ingin menjaga akidah ummat islam agar tidak ternodai hanya saja sikap emosionalnya yang berlebihan. kita lihat sisi AKBB yang mengusung HAM dengan melindungi ahmadiyah?bagaimana mereka bisa melindunginya dengan alasan kebebasan beragama dan berkeyakinan yang nyata-nyata ahmadiyah telah menodai islam dan jelas melanggar undang-undang tentang penodaan agama. kita tidak bisa berspekulasi siapa dan motif apa AKBB didirikan? yang jelas jika mereka konsisten dengan perjuangannya maka mereka juga harus melindungi Kerajaan Tuhan, Ahmad Musadek,SurgaAden, dan entah berapa lagi akan bermunculan aliran-aliran sesat lainnya yang menurut pemimpin dan para pengikutnya berkeyakinan bahwa ajaran yang dibawa pemimpinnya adalah benar adanya.

demikianlah bahwasanya memegang akidah adalah sesulit memegang bara api dengan tangan jika ragu maka bara akan terus menerus menyakiti tangannya akan tetapi jika digenggam dengan sekuat tenaga bara api akan mati meski terasa sakit akan tetapi sakitnya segera berakhir seiring matinya bara api tersebut. selanjutnya kita berharap kepada Alloh SWT agar dijauhkan akan Fitnah Dunia ini dan mampu memegang akidah kita hingga mati menjemput kita. amin...

qolbskita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar